sebelumnya mohon maaf atas keterlambatan jawaban kami ini karena banyak kesibukan. dan karena permasalahan yang ditanyakan oleh “Pencari Kebenaran” -semoga demikian adanya, maka kami turunkan sebagai makalah tersendiri agar lebih bermanfaat bagi para pengunjung GenSyiah.com sekalian.
Saya ingin bertanya kpd admin: Apabila syiah itu sesat bagaimana dengan kejadian tanah fadaq nya fatimah yg tdk di berikan oleh abu bakar?? sehingga beliau marah kepada abu bakar hingga beliau wafat pun tidak ada yg blh tau makamnya kecuali keluarga..
Hadis ini terdapat dalam Shahih Bukhari Kitab Fardh Al Khumus Bab Khumus no 1345. Namun, di sini, kita lihat hadis tersebut dari Kitab Mukhtasar Shahih Bukhari oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani jilid 3 hal 608 dengan no hadis 1345
Dari Aisyah, Ummul Mukminah (ra), ia berkata “Sesungguhnya Fatimah (as) binti Rasulullah (saw) meminta kepada Abu Bakar sesudah wafat Rasulullah (saw) supaya membahagikan kepadanya harta warisan bahagiannya dari harta yang ditinggalkan Rasulullah (saw) dari harta fa’i yang dianugerahkan oleh Allah kepada Beliau.[Dalam riwayat lain: kamu meminta harta Nabi SAW yang berada di Madinah dan Fadak dan yang tersisa dari seperlima Khaibar 4/120] Abu Bakar lalu berkata kepadanya, [Dalam riwayat lain: Sesungguhnya Fatimah dan Abbas datang kepada Abu Bakar meminta dibagikan warisan untuk mereka berdua apa yang ditinggalkan Rasulullah (saw), saat itu mereka berdua meminta dibagi tanah dari Fadak dan saham keduanya dari tanah (Khaibar) lalu pada keduanya berkata 7/3] Abu Bakar “Sesungguhnya Rasulullah (saw) bersabda “Harta Kami tidaklah diwaris ,Harta yang kami tinggalkan adalah sedekah [Sesungguhnya keluarga Muhammad hanya makan dari harta ini, [maksudnya adalah harta Allah- Mereka tidak boleh menambah jatah makan] Abu Bakar berkata “Aku tidak akan biarkan satu urusan yang aku lihat Rasulullah SAW melakukannya kecuali aku akan melakukannya] Lalu Fatimah binti Rasulullah SAW marah kemudian ia senantiasa mendiamkan Abu Bakar [Ia tidak mau berbicara dengannya]. Pendiaman itu berlangsung hingga ia wafat dan ia hidup selama 6 bulan sesudah Rasulullah SAW.
mengapa fatimah meminta makamnya di sembunyikan dr abu bakar, umar dll bkn kah mrk sahabat dkt nabi??? di situ bisa kita nilai berarti ada sesuatu peristiwa besar yg terjadi antara abu bakar, umar dgn fatimah sehingga beliau marah…bkn kah kata nabi :
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!â€(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari Bab Fadhail Fathimah no 61).
Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah sebahagian daripadaku; barangsiapa ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan membohonginya adalah membohongikuâ€(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari kitab nikah bab Dzabb ar-Rajuli).
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!â€(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari Bab Fadhail Fathimah no 61).
Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah sebahagian daripadaku; barangsiapa ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan membohonginya adalah membohongikuâ€(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari kitab nikah bab Dzabb ar-Rajuli).
Lantas mengapa fatimah putri kesayangan nabi tidak di makamkan di samping makam ayahnya (Rasulullah) ?
*Bagaimana jg dgn hadits ini: Imam Malik, misalnya, meriwayatkan: Rasul Allah saw bersabda kepada para Syuhada’ Perang Uhud: ‘Aku menjadi saksi mereka (bahwa mereka telah mengorbankan nyawa mereka) di jalan Allah’. Dan berkatalah Abu Bakar ashÂShiddiq: ‘Wahai Rasul Allah, bukankah kami saudara saudara mereka? Kami memeluk Islam seperti mereka, dan kami berjihad seperti mereka berjihad!’. Dan Rasul Allah menjawab: ‘Ya, tetapi aku tidak tahu apa yang akan kamu lakukan sesudahku’. Dan menangislah Abu Bakar sambil berkata: ‘Apakah kami akan masih hidup sesudahmu?
Point Terakhir: Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.†(HR. Muslim No. 1851, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 769, dari Muawiyah, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 14810, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 16389)
Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.†(HR. Muslim No. 1851, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 769, dari Muawiyah, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 14810, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 16389)
dgn hadis ini, pertanyaan saya, siapakah Imam Fathimah sblm beliau wafat???
Jk beliau mengakui abu bakar adl imam nya, sdh pst beliau tdk akan marah kpd abu bakar dan tdk akan menyembunyikan makamnya..Jk beliau tdk mengakui abu bakar sbg imamnya, apakah saudara admin berani mengatakan fathimah wafat tnp mengenal imamnya????
Wassalam…
Jk beliau mengakui abu bakar adl imam nya, sdh pst beliau tdk akan marah kpd abu bakar dan tdk akan menyembunyikan makamnya..Jk beliau tdk mengakui abu bakar sbg imamnya, apakah saudara admin berani mengatakan fathimah wafat tnp mengenal imamnya????
Wassalam…
jawaban GenSyiah.com:
1. Betul syiah itu sesat dan sangat sesat sampai kafir dengan keyakinan atau perbuatan yang membatalkan islam.
2. Hadits Aisyah -Radiallahuanhu- dalam shahih al-Bukhari teks aslinya sebagaimana dalam maktabah syamilah (5/139) dan terjemahannya secara lengkap akan memberikan gambaran yang benar, mari perhatikan:4240 – Øَدَّثَنَا ÙŠÙŽØْيَى بْن٠بÙكَيْرÙØŒ Øَدَّثَنَا اللَّيْثÙØŒ عَنْ عÙقَيْلÙØŒ عَن٠ابْن٠شÙهَابÙØŒ عَنْ عÙرْوَةَ، عَنْ عَائÙØ´ÙŽØ©ÙŽØŒ أَنَّ ÙَاطÙÙ…ÙŽØ©ÙŽ عَلَيْهَا السَّلاَمÙØŒ بÙنْتَ النَّبÙيّ٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ أَبÙÙŠ بَكْر٠تَسْأَلÙÙ‡Ù Ù…Ùيرَاثَهَا Ù…Ùنْ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ù…Ùمَّا Ø£ÙŽÙَاءَ اللَّه٠عَلَيْه٠بÙالْمَدÙينَةÙØŒ ÙˆÙŽÙَدَك٠وَمَا بَقÙÙŠÙŽ Ù…Ùنْ Ø®ÙÙ…Ùس٠خَيْبَرَ Ùَقَالَ أَبÙÙˆ بَكْرÙ: Ø¥Ùنَّ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ: «لاَ Ù†ÙورَثÙØŒ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ، Ø¥Ùنَّمَا يَأْكÙل٠آل٠مÙØَمَّد٠– صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ – ÙÙÙŠ هَذَا المَالÙ» ØŒ ÙˆÙŽØ¥ÙنّÙÙŠ وَاللَّه٠لاَ Ø£ÙغَيّÙر٠شَيْئًا Ù…Ùنْ صَدَقَة٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ عَنْ ØَالÙهَا الَّتÙÙŠ كَانَ عَلَيْهَا ÙÙÙŠ عَهْد٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ، وَلَأَعْمَلَنَّ ÙÙيهَا بÙمَا عَمÙÙ„ÙŽ بÙه٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ. Ùَأَبَى أَبÙÙˆ بَكْر٠أَنْ يَدْÙَعَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ ÙَاطÙÙ…ÙŽØ©ÙŽ Ù…Ùنْهَا شَيْئًا، Ùَوَجَدَتْ ÙَاطÙمَة٠عَلَى أَبÙÙŠ بَكْر٠ÙÙÙŠ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽØŒ Ùَهَجَرَتْه٠Ùَلَمْ تÙكَلّÙمْه٠Øَتَّى تÙÙˆÙÙÙ‘Ùيَتْ، وَعَاشَتْ بَعْدَ النَّبÙيّ٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ سÙتَّةَ أَشْهÙرÙØŒ Ùَلَمَّا تÙÙˆÙÙÙ‘Ùيَتْ دَÙَنَهَا زَوْجÙهَا عَلÙيٌّ لَيْلًا، وَلَمْ ÙŠÙؤْذÙنْ بÙهَا أَبَا بَكْر٠وَصَلَّى عَلَيْهَا، وَكَانَ Ù„ÙعَلÙيّ٠مÙÙ†ÙŽ النَّاس٠وَجْهٌ Øَيَاةَ ÙَاطÙÙ…ÙŽØ©ÙŽØŒ Ùَلَمَّا تÙÙˆÙÙÙ‘Ùيَت٠اسْتَنْكَرَ عَلÙيٌّ ÙˆÙجÙوهَ النَّاسÙØŒ Ùَالْتَمَسَ Ù…ÙصَالَØÙŽØ©ÙŽ أَبÙÙŠ بَكْر٠وَمÙبَايَعَتَهÙØŒ وَلَمْ ÙŠÙŽÙƒÙنْ ÙŠÙبَايÙع٠تÙلْكَ الأَشْهÙرَ، Ùَأَرْسَلَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ أَبÙÙŠ بَكْرÙ: أَن٠ائْتÙنَا وَلاَ يَأْتÙنَا Ø£ÙŽØَدٌ مَعَكَ، كَرَاهÙيَةً Ù„ÙÙ…ÙŽØْضَر٠عÙمَرَ، Ùَقَالَ عÙمَرÙ: لاَ وَاللَّه٠لاَ تَدْخÙل٠عَلَيْهÙمْ ÙˆÙŽØْدَكَ، Ùَقَالَ أَبÙÙˆ بَكْرÙ: وَمَا عَسَيْتَهÙمْ أَنْ ÙŠÙŽÙْعَلÙوا بÙÙŠØŒ وَاللَّه٠لآتÙيَنَّهÙمْ، Ùَدَخَلَ عَلَيْهÙمْ أَبÙÙˆ بَكْرÙØŒ Ùَتَشَهَّدَ عَلÙيٌّ، Ùَقَالَ: Ø¥Ùنَّا قَدْ عَرَÙْنَا Ùَضْلَكَ وَمَا أَعْطَاكَ اللَّه٠[ص:140]ØŒ وَلَمْ نَنْÙَسْ عَلَيْكَ خَيْرًا سَاقَه٠اللَّه٠إÙلَيْكَ، ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنَّكَ اسْتَبْدَدْتَ عَلَيْنَا بÙالأَمْرÙØŒ ÙˆÙŽÙƒÙنَّا نَرَى Ù„ÙقَرَابَتÙنَا Ù…Ùنْ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ نَصÙيبًا، Øَتَّى Ùَاضَتْ عَيْنَا أَبÙÙŠ بَكْرÙØŒ Ùَلَمَّا تَكَلَّمَ أَبÙÙˆ بَكْر٠قَالَ: وَالَّذÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ بÙيَدÙه٠لَقَرَابَة٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø£ÙŽØَبّ٠إÙلَيَّ أَنْ أَصÙÙ„ÙŽ Ù…Ùنْ قَرَابَتÙÙŠØŒ وَأَمَّا الَّذÙÙŠ شَجَرَ بَيْنÙÙŠ وَبَيْنَكÙمْ Ù…Ùنْ Ù‡ÙŽØ°Ùه٠الأَمْوَالÙØŒ Ùَلَمْ آل٠ÙÙيهَا عَن٠الخَيْرÙØŒ وَلَمْ أَتْرÙكْ أَمْرًا رَأَيْت٠رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَصْنَعÙÙ‡Ù ÙÙيهَا Ø¥Ùلَّا صَنَعْتÙÙ‡ÙØŒ Ùَقَالَ عَلÙيٌّ Ù„ÙأَبÙÙŠ بَكْرÙ: مَوْعÙدÙÙƒÙŽ العَشÙيَّةَ Ù„ÙلْبَيْعَةÙØŒ Ùَلَمَّا صَلَّى أَبÙÙˆ بَكْر٠الظّÙهْرَ رَقÙÙŠÙŽ عَلَى المÙنْبَرÙØŒ Ùَتَشَهَّدَ، وَذَكَرَ شَأْنَ عَلÙيّ٠وَتَخَلّÙÙَه٠عَن٠البَيْعَةÙØŒ وَعÙذْرَه٠بÙالَّذÙÙŠ اعْتَذَرَ Ø¥ÙلَيْهÙØŒ Ø«Ùمَّ اسْتَغْÙَرَ وَتَشَهَّدَ عَلÙيٌّ، Ùَعَظَّمَ Øَقَّ أَبÙÙŠ بَكْرÙØŒ ÙˆÙŽØَدَّثَ: أَنَّه٠لَمْ ÙŠÙŽØْمÙلْه٠عَلَى الَّذÙÙŠ صَنَعَ Ù†ÙŽÙَاسَةً عَلَى أَبÙÙŠ بَكْرÙØŒ وَلاَ Ø¥Ùنْكَارًا Ù„ÙلَّذÙÙŠ Ùَضَّلَه٠اللَّه٠بÙÙ‡ÙØŒ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنَّا نَرَى لَنَا ÙÙÙŠ هَذَا الأَمْر٠نَصÙيبًا، Ùَاسْتَبَدَّ عَلَيْنَا، Ùَوَجَدْنَا ÙÙÙŠ أَنْÙÙسÙنَا، ÙَسÙرَّ بÙØ°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ المÙسْلÙÙ…Ùونَ، وَقَالÙوا: أَصَبْتَ، وَكَانَ المÙسْلÙÙ…Ùونَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ عَلÙيّ٠قَرÙيبًا، ØÙينَ رَاجَعَ الأَمْرَ المَعْرÙÙˆÙÙŽ4240: (Imam Bukhari berkata) kami diberi tahu oleh Yahya bin Bukair, kami diberitahu oleh al-Laits, dari Uqail, dari Ibn Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Fathimah alaihassalam binti Rasulillah -Shalallahu alaihi wa salam- mengirim utusan kepada Abu Bakar menanyakan tentang hak warisannya dari Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dari harta fa’i yang dianugerahkan oleh Allah kepada Beliau, tanah Fadak dan apa yang tersisa dari seperlima Khaibar . maka Abu Bakar berkata: “Sesungguhnya (Harta) Kami tidaklah diwaris ,dan Harta yang kami tinggalkan adalah sedekah . Sesungguhnya keluarga Muhammad -Shalallahu alaihi wa salam- hanya makan dalam harta ini. (maksudnya adalah harta Allah). Sesungguhnya aku ( Abu Bakar) tidak akan mengubah sesuatu dari sedekah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dari keadaannya yang dulu ada di masa Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-. Dan saya akan bertindak di dalamnya dengan tindakan yang dilakukan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- .
Maka Abu Bakar tidak mau menyerahkan sesuatu dari harta peninggalan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- itu kepada Fathimah, maka Fathimah kesal/marah kepada Abu Bakar dan mendiamkannya (tidak pernah bertemu lagi dengannya), dan dia hidup setelah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- selama 6 bulan. Ketika Fathimah wafat ia dimakamkan oleh suaminya “Ali†di malam hari, dan tidak diberitahukan kepada Abu bakar dan dia shalat atas jenazah Fathimah.
Ali -Radiallahuanhu- memiliki wajah dari manusia (memiliki udzur untuk tidak berbaiat karena sibuk mengurusi Fatimah putri Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dan untuk menjaga perasaannya) sepanjang hidup Fathimah, maka ketika fathimah sudah wafat, Ali merasa inkar terhadap wajah manusia (merasa ada perubahan pada wajah manusia seolah mereka mengingkarinya) maka dia berdamai dengan abu bakar dan membaiatnya, dan dia tidak berbaiat di bulan-bulan tersebut, maka dia mengirim utusan kepada Abu bakar: datanglah kepada kami dan tidak boleh mendatangi kami seorangpun bersama anda, karena dia tidak ingin kedatangan Umar. Maka Umar berkata: tidak demi Allah, jangan engkau menemui mereka sendirian. Maka abu bakar berkata: memang apa yang akan mereka lakukan terhadapku? Demi allah aku akan mendatangi mereka. Maka Abu Bakar menemui mereka. Lalu Ali bersyahadat kemudian berkata: kami telah mengetahui keutamaan Anda, dan apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada Anda, dan kami tidaklah menyaingi kebaikan yang Allah datangkan kepada Allah, akan tetapi engkau telah memaksakan perkara itu atas kami, sementara kami melihat kekerabatan kami dari Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- memiliki bagian, hingga kedua mata abu Bakar meneteskan airmata. Maka tatkala Abu Bakar berkata dia mengatakan: demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh kerabat Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- lebih aku suka untuk aku sambung daripada kerabatku. Dan adapun perselisihan yang terjadi antara aku dan kalian tentang harta ini, maka aku tidak teledor sama sekali dari kebaikan di dalamnya, dan aku tidak meninggalkan sesuatu yang Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- lakukan di dalam harta itu melainkan sudah aku lakukan.
Maka Ali berkata kepada Abu Bakar: waktu Anda sore nanti (setelah tergelincirnya matahari) untuk baiat. Maka ketika selesai shalat dhuhur Abu Bakar naik mimbar, lalu bersyahadat, dan menyebutkan perkara Ali dan terlambatnya berbaiat, serta alasannya yang disampaikan kepadanya. Kemudian beristighfar dan bersyahadat Ali , lalu mengagungkan hak Abu Bakar, dan dia berkata bahwa apa yang telah dia lakukan bukanlah untuk menyaingi Abu Bakar (karena hasad kepada Abu Bakar), tidak juga untuk mengingkari keutamaannya yang diberi oleh Allah, akan tetapi kami melihat dalam hal ini kami memiliki hak, lalu dia memaksakan atas kami (Menguasai semuanya, tidak memberikan kami sedikitpun dari khilafah dan wilayah, tidak meminta pendapat kami, sampai tidak memberi harta peninggalan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- yang menurut anggapannya sebagai harta waris. Jadi rasa kesal ini wajar, manusia, oleh karena itu setelah mengetahui yang benar maka dia rujuk kepadanya.), maka kami merasa kesal (tidak enak) dalam jiwa kami. Maka umat islam sangat bergembira dengan itu. Lalu mereka berkata: engkau benar. Maka kaum muslimin sangat dekat kepada Ali ketika dia merujuk perkara itu kepada yang ma’ruf (kembali kepada kebenran dan kebaikan yang sesuai dengan syariat Allah dan setuju dengan para sahabat semua yang telah berbaiat dengan khilafah).(HR Bukhari dan Muslim (1759), lafazh milik bukhari)3. Ali yang membuat marah Fatimah 3 kali
Pada saat mau memadu Fathimah al-Zahra` dengan putri abu jahal
Pada saat Fathimah al-Zahra` melihat Ali meletakkan kepalanya di pangkuan jariyah yang dihadiahkan oleh saudaranya “Ja’far†saat berada di rumah Fathimah
Saat meminta tanah fadak dari Abu Bakar ternyata saat pulang Ali tidak membelanya maka Fatimah berkata:: يا ابن أبي طالب !! اشتملت مشيمة الجنين وقعدت Øجرة الظنين بعد ما أهلكت شجعان الدهر وقاتلتهم ØŒ والآن غلبت من هؤلاء المخنثين ØŒ Ùهذا هو ابن أبي Ù‚ØاÙØ© يأخذ مني Ùدك التي وهبها لي أبي جبراً وظلماً ويخاصمني ويØاججني ØŒ ولا ينصرني Ø£Øد Ùليس لي ناصر ولا معين وليس لي شاÙع ولا وكيل ØŒ Ùذهبت غاضبة ورجعت Øزينة أذللت Ù†Ùسي تأتي الذئاب وتذهب ولا تتØرك ØŒ يا ليتني متّ قبل هذا وكنت نسياً منسياً إنما أشكو إلى أبي وأختصم إلى ربي )Lihat kitab Haqqul yaqin milik al-Majlisi pembahasan Fadak halaman 203, 204; juga kitab al-aamaali milik al-Thusi halaman 295.
Padahal Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- telah bersabda:Ùاطمة بضعة مني وأنا منها Ùمن آذاها Ùقد آذاني4. Fathimah akhirnya ridha pada Abu Bakar (lihat http://www.alserdaab.org/articles.aspx?article_no=902)وثبت عن Ùاطمة -رضي الله عنها- أنها رضيت عن أبي بكر بعد ذلك، وماتت وهي راضية عنه، على ماروى البيهقي بسنده عن الشعبي أنه قال: (لما مرضت Ùاطمة أتاها أبو بكر الصديق Ùاستأذن عليها، Ùقال علي: ياÙاطمة هذا أبو بكر يستأذن عليك؟ Ùقالت: أتØب أن آذن له؟ قال: نعم، Ùأذنت له Ùدخل عليها يترضاها، Ùقال: والله ما تركت الدار والمال، والأهل والعشيرة، إلا إبتغاء مرضاة الله، ومرضاة رسوله، ومرضاتكم أهل البيت، ثم ترضاها Øتى رضيت)- السنن الكبرى للبيهقي 6/301-قال ابن كثير: «وهذا إسناد جيد قوي والظاهر أن عامر الشعبي سمعه من علي أو ممن سمعه من علي»- البداية والنهاية 5/253-وقال ابن Øجر: «وهو وإن كان مرسلاً Ùاسناده إلى الشعبي صØÙŠØØŒ وبه يزول الإشكال ÙÙŠ جواز تمادي Ùاطمة عليها السلام على هجر أبي بكر»- ÙØªØ Ø§Ù„Ø¨Ø§Ø±ÙŠ 6/202-وقال أيضاً: «Ùإن ثبت Øديث الشعبي أزال الإشكال وأخلق بالأمر أن يكون كذلك، لما علم من ÙˆÙور عقلها ودينها، عليها الســــلام»- ÙØªØ Ø§Ù„Ø¨Ø§Ø±ÙŠ 6/202-5. Fathimah tidak sengaja meng-hajr (meninggalkan/mendiamkan) abu bakarعلى أن الذي ذكره العلماء أن Ùاطمة -رضي الله عنها- لم تتعمد هجر أبي بكر أصلاً، ومثلها ينزه عن ذلك لنهي النبي عن الهجر Ùوق ثلاث، وإنما لم تكلمه لعدم الØاجة لذلك.قال القرطبي ÙÙŠ سياق شرØÙ‡ Ù„Øديث عائشة المتقدم: «ثم إنها (أي Ùاطمة) لم تلتق بأبي بكر لشغلها بمصيبتها برسول الله، ولملازمتها بيتها Ùعبر الراوي عن ذلك بالهجران، وإلا Ùقد قال رسول الله : ( لايØÙ„ لمسلم أن يهجر أخاه Ùوق ثلاث)- وهي أعلم الناس بما ÙŠØÙ„ من ذلك ويØرم، وأبعد الناس عن مخالÙØ© رسول الله ) – أخرجه البخاري من Øديث أبي أيوب الأنصاري -t- ÙÙŠ: (كتاب الأدب، باب الهجرة) ÙØªØ Ø§Ù„Ø¨Ø§Ø±ÙŠ 10/492ØŒ ØØŒ ومسلم: (كتاب البر والصلة، باب تØريم الهجر Ùوق ثلاث بلا عذر شرعي) 4/1984-كي٠لا يكون كذلك وهي بضعة من رسول الله صلى الله عليه وسلم وسيدة نساء أهل الجنة»وقال النووي: «وأما ما ذكر من هجران Ùاطمة أبا بكر Ùمعناه انقباضها عن لقائه، وليس هذا من الهجران المØرم، الذي هو ترك السلام والإعراض عند اللقاء، وقوله ÙÙŠ هذا الØديث (Ùلم تكلمه) يعني ÙÙŠ هذا الأمر، أو لانقباضها لم تطلب منه Øاجة ولا اضطرت إلى لقائه Ùتكلمه، ولم ينقل قط أنهما التقيا Ùلم تسلم عليه ولا كلمتـــه»- Ø´Ø±Ø ØµØÙŠØ Ù…Ø³Ù„Ù… 12/73-6. Istri Abu Bakar -Radiallahuanhu- yang memandikan fathimahوبهذا يظهر الØÙ‚ ÙÙŠ هذه المسألة، وتبطل دعوى الراÙضي وتندØض شبهته بما تم تقريره من خلال النصوص والأخبار الصØÙŠØØ© الدالة على براءة الصديق من مطاعن الراÙضي، وأن ما جرى الصديق ÙˆÙاطمة لايعدو أن يكون اختلاÙاً ÙÙŠ مسألة Ùقهية .7. Bahkan Abu Bakar menshalati jenazahnya
http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=1364228. Fathimah “membaiat†abu bakar, mengakui abu bakar sebagai khalifah yang sah
Faitimah Memanggil abu bakar dengan “ya khalifata rasulillah -shalallahu alaihi wa salam-â€:تاريخ المدينة لابن شبة (1 / 198):
Øَدَّثَنَا أَبÙÙˆ بَكْر٠بْن٠أَبÙÙŠ شَيْبَةَ قَالَ: Øَدَّثَنَا Ù…ÙØَمَّد٠بْن٠ÙÙضَيْلÙØŒ عَن٠الْوَلÙيد٠بْن٠جÙمَيْعÙØŒ عَنْ أَبÙÙŠ الطّÙÙَيْل٠قَالَ: أَرْسَلَتْ ÙَاطÙمَة٠بÙنْت٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ أَبÙÙŠ بَكْر٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠قَالَتْ: يَا خَلÙÙŠÙÙŽØ©ÙŽ رَسÙول٠اللَّهÙØŒ أَنْتَ وَرÙثْتَ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ أَمْ أَهْلÙÙ‡ÙØŸ قَالَ: لَا، بَلْ أَهْلÙÙ‡ÙØŒ قَالَتْ: Ùَمَا بَال٠سَهْم٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ؟ قَالَ: Ø¥ÙنّÙÙŠ سَمÙعْت٠رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙ: «إÙنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ Ø¥Ùذَا أَطْعَمَ نَبÙيًّا Ø·Ùعْمَةً Ø«Ùمَّ قَبَضَه٠جَعَلَه٠لÙلَّذÙÙŠ ÙŠÙŽÙ‚Ùوم٠مÙنْ بَعْدÙهٻ ØŒ Ùَرَأَيْت٠أَنَا بَعْد٠أَنْ أَرÙدَّه٠عَلَى الْمÙسْلÙÙ…Ùينَ قَالَتْ: أَنْتَ وَمَا سَمÙعْتَ Ù…ÙÙ†ÙŽ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ أَعْلَم٠“
مسند البزار = البØر الزخار (1 / 124):
مسند أبي يعلى الموصلي (1 / 40):
37 – Øَدَّثَنَا أَبÙÙˆ بَكْر٠بْن٠أَبÙÙŠ شَيْبَةَ، Øَدَّثَنَا Ù…ÙØَمَّد٠بْن٠ÙÙضَيْلÙØŒ عَن٠الْوَلÙيد٠بْن٠جÙمَيْعÙØŒ عَنْ أَبÙÙŠ الطّÙÙَيْلÙØŒ قَالَ: أَرْسَلَتْ ÙَاطÙمَة٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ أَبÙÙŠ بَكْرÙØŒ Ùَقَالَتْ: مَا Ù„ÙŽÙƒÙŽ يَا خَلÙÙŠÙÙŽØ©ÙŽ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ؟ أَنْتَ وَرÙثْتَ رَسÙولَ اللَّهÙØŒ أَمْ أَهْلÙÙ‡ÙØŸ قَالَ: لَا بَلْ أَهْلÙÙ‡Ù. قَالَتْ: Ùَمَا بَال٠سَهْم٠رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ؟ قَالَ: Ø¥ÙنّÙÙŠ سَمÙعْتÙÙ‡Ù ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙ: «إÙنَّ اللَّهَ Ø¥Ùذَا أَطْعَمَ نَبÙيًّا Ø·Ùعْمَةً، Ø«Ùمَّ قَبَضَه٠إÙلَيْه٠جَعَلَه٠لÙلَّذÙÙŠ ÙŠÙŽÙ‚Ùوم٠بَعْدÙ» ÙَرَأَيْتÙØŒ أَنَا بَعْدَهÙØŒ أَنْ أَرÙدَّه٠عَلَى الْمÙسْلÙÙ…Ùينَ. قَالَتْ: أَنْتَ وَمَا سَمÙعْتَه٠مÙنْ رَسÙول٠اللَّهÙ
[Øكم Øسين سليم أسد] : رجاله رجال الصØÙŠØSyaikh Husain Salim Asad dalam tahqiq Musnad abu Ya’la mengatakan: para perawinya perawi hadits shahih)
9. Justru dalam madzhab syiah, Wanita tdk mewarisi “Al-`Aqar†(tanah dan rumah)ووجدت نصين مهمين ان النساء ÙÙŠ مذهب الراÙضة لا يرثن العقار …1- قال : Ù…Øمد بن الØسين عن جعÙر بن بشير عن الØسين عن ابي مخلد عن عبد الملك قال : دعا ابو جعÙر ع بكتاب علي Ùجاء به جعÙر مثل Ùخذ الرجل مطوى Ùإذا Ùيه ان النساء ليس لهن من عقار الرجل إذا هو توÙÙŠ عنها شيء Ùقال ابو جعÙر ع : هذا والل خط يده وإملاء رسو Ù„ الله .– انظر لهذه الرواية :
بØار الأنوار للمجلسي ( ج 26 ص 514 رواية 101باب 1 )
Ùˆ ( ج 104 ص 352 رواية 9 باب 7 )2- علي عن ابيه عن جميل عن زراره ومØمد بن مسلم عن ابي جعÙر ع قال : لا ترث النساء من عقار الأرض شيئاً .– انظر لهذه الرواية :
الكاÙÙŠ للكليني ( ج 7 ص 128 رواية 4 )10. Silakan lihat makalah kami yang lama http://old.gensyiah.com/kasus-tanah-fadak.html
semoga puas, dan jika anda benar-benar pencari kebenaran maka anda seharusnya mendapatkannya dari jawaban kami ini. Semoga kita semua dijauhkan dari hawa nafsu. Aamiin
Post A Comment:
0 comments: