sebelumnya mohon maaf atas keterlambatan jawaban kami ini karena banyak kesibukan. dan karena permasalahan yang ditanyakan oleh “Pencari Kebenaran” -semoga demikian adanya, maka kami turunkan sebagai makalah tersendiri agar lebih bermanfaat bagi para pengunjung GenSyiah.com sekalian.
Pencari Kebenaran :


Baca artikel  selengkapnya di SYIAH ADALAH  tafhadol
Saya ingin bertanya kpd admin: Apabila syiah itu sesat bagaimana dengan kejadian tanah fadaq nya fatimah yg tdk di berikan oleh abu bakar?? sehingga beliau marah kepada abu bakar hingga beliau wafat pun tidak ada yg blh tau makamnya kecuali keluarga..
Hadis ini terdapat dalam Shahih Bukhari Kitab Fardh Al Khumus Bab Khumus no 1345. Namun, di sini, kita lihat hadis tersebut dari Kitab Mukhtasar Shahih Bukhari oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani jilid 3 hal 608 dengan no hadis 1345
Dari Aisyah, Ummul Mukminah (ra), ia berkata “Sesungguhnya Fatimah (as) binti Rasulullah (saw) meminta kepada Abu Bakar sesudah wafat Rasulullah (saw) supaya membahagikan kepadanya harta warisan bahagiannya dari harta yang ditinggalkan Rasulullah (saw) dari harta fa’i yang dianugerahkan oleh Allah kepada Beliau.[Dalam riwayat lain: kamu meminta harta Nabi SAW yang berada di Madinah dan Fadak dan yang tersisa dari seperlima Khaibar 4/120] Abu Bakar lalu berkata kepadanya, [Dalam riwayat lain: Sesungguhnya Fatimah dan Abbas datang kepada Abu Bakar meminta dibagikan warisan untuk mereka berdua apa yang ditinggalkan Rasulullah (saw), saat itu mereka berdua meminta dibagi tanah dari Fadak dan saham keduanya dari tanah (Khaibar) lalu pada keduanya berkata 7/3] Abu Bakar “Sesungguhnya Rasulullah (saw) bersabda “Harta Kami tidaklah diwaris ,Harta yang kami tinggalkan adalah sedekah [Sesungguhnya keluarga Muhammad hanya makan dari harta ini, [maksudnya adalah harta Allah- Mereka tidak boleh menambah jatah makan] Abu Bakar berkata “Aku tidak akan biarkan satu urusan yang aku lihat Rasulullah SAW melakukannya kecuali aku akan melakukannya] Lalu Fatimah binti Rasulullah SAW marah kemudian ia senantiasa mendiamkan Abu Bakar [Ia tidak mau berbicara dengannya]. Pendiaman itu berlangsung hingga ia wafat dan ia hidup selama 6 bulan sesudah Rasulullah SAW.
mengapa fatimah meminta makamnya di sembunyikan dr abu bakar, umar dll bkn kah mrk sahabat dkt nabi??? di situ bisa kita nilai berarti ada sesuatu peristiwa besar yg terjadi antara abu bakar, umar dgn fatimah sehingga beliau marah…bkn kah kata nabi :
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!”(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari Bab Fadhail Fathimah no 61).
Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah sebahagian daripadaku; barangsiapa ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan membohonginya adalah membohongiku”(Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari kitab nikah bab Dzabb ar-Rajuli).
Lantas mengapa fatimah putri kesayangan nabi tidak di makamkan di samping makam ayahnya (Rasulullah) ?
*Bagaimana jg dgn hadits ini: Imam Malik, misalnya, meriwayatkan: Rasul Allah saw bersabda kepada para Syuhada’ Perang Uhud: ‘Aku menjadi saksi mereka (bahwa mereka telah mengorbankan nyawa mereka) di jalan Allah’. Dan berkatalah Abu Bakar ash­Shiddiq: ‘Wahai Rasul Allah, bukankah kami saudara­ saudara mereka? Kami memeluk Islam seperti mereka, dan kami berjihad seperti mereka berjihad!’. Dan Rasul Allah menjawab: ‘Ya, tetapi aku tidak tahu apa yang akan kamu lakukan sesudahku’. Dan menangislah Abu Bakar sambil berkata: ‘Apakah kami akan masih hidup sesudahmu?
Point Terakhir: Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” (HR. Muslim No. 1851, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 769, dari Muawiyah, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 14810, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 16389)
dgn hadis ini, pertanyaan saya, siapakah Imam Fathimah sblm beliau wafat???
Jk beliau mengakui abu bakar adl imam nya, sdh pst beliau tdk akan marah kpd abu bakar dan tdk akan menyembunyikan makamnya..Jk beliau tdk mengakui abu bakar sbg imamnya, apakah saudara admin berani mengatakan fathimah wafat tnp mengenal imamnya????
Wassalam…
jawaban GenSyiah.com:
1. Betul syiah itu sesat dan sangat sesat sampai kafir dengan keyakinan atau perbuatan yang membatalkan islam.
2. Hadits Aisyah -Radiallahuanhu- dalam shahih al-Bukhari teks aslinya sebagaimana dalam maktabah syamilah (5/139) dan terjemahannya secara lengkap akan memberikan gambaran yang benar, mari perhatikan:
4240 – حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ، بِنْتَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَى أَبِي بَكْرٍ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْهِ بِالْمَدِينَةِ، وَفَدَكٍ وَمَا بَقِيَ مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لاَ نُورَثُ، مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ، إِنَّمَا يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فِي هَذَا المَالِ» ØŒ وَإِنِّي وَاللَّهِ لاَ أُغَيِّرُ شَيْئًا مِنْ صَدَقَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ حَالِهَا الَّتِي كَانَ عَلَيْهَا فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَأَعْمَلَنَّ فِيهَا بِمَا عَمِلَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَبَى أَبُو بَكْرٍ أَنْ يَدْفَعَ إِلَى فَاطِمَةَ مِنْهَا شَيْئًا، فَوَجَدَتْ فَاطِمَةُ عَلَى أَبِي بَكْرٍ فِي ذَلِكَ، فَهَجَرَتْهُ فَلَمْ تُكَلِّمْهُ حَتَّى تُوُفِّيَتْ، وَعَاشَتْ بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ، فَلَمَّا تُوُفِّيَتْ دَفَنَهَا زَوْجُهَا عَلِيٌّ لَيْلًا، وَلَمْ يُؤْذِنْ بِهَا أَبَا بَكْرٍ وَصَلَّى عَلَيْهَا، وَكَانَ لِعَلِيٍّ مِنَ النَّاسِ وَجْهٌ حَيَاةَ فَاطِمَةَ، فَلَمَّا تُوُفِّيَتِ اسْتَنْكَرَ عَلِيٌّ وُجُوهَ النَّاسِ، فَالْتَمَسَ مُصَالَحَةَ أَبِي بَكْرٍ وَمُبَايَعَتَهُ، وَلَمْ يَكُنْ يُبَايِعُ تِلْكَ الأَشْهُرَ، فَأَرْسَلَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ: أَنِ ائْتِنَا وَلاَ يَأْتِنَا أَحَدٌ مَعَكَ، كَرَاهِيَةً لِمَحْضَرِ عُمَرَ، فَقَالَ عُمَرُ: لاَ وَاللَّهِ لاَ تَدْخُلُ عَلَيْهِمْ وَحْدَكَ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَمَا عَسَيْتَهُمْ أَنْ يَفْعَلُوا بِي، وَاللَّهِ لآتِيَنَّهُمْ، فَدَخَلَ عَلَيْهِمْ أَبُو بَكْرٍ، فَتَشَهَّدَ عَلِيٌّ، فَقَالَ: إِنَّا قَدْ عَرَفْنَا فَضْلَكَ وَمَا أَعْطَاكَ اللَّهُ [ص:140]ØŒ وَلَمْ نَنْفَسْ عَلَيْكَ خَيْرًا سَاقَهُ اللَّهُ إِلَيْكَ، وَلَكِنَّكَ اسْتَبْدَدْتَ عَلَيْنَا بِالأَمْرِ، وَكُنَّا نَرَى لِقَرَابَتِنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَصِيبًا، حَتَّى فَاضَتْ عَيْنَا أَبِي بَكْرٍ، فَلَمَّا تَكَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَرَابَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيَّ أَنْ أَصِلَ مِنْ قَرَابَتِي، وَأَمَّا الَّذِي شَجَرَ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ مِنْ هَذِهِ الأَمْوَالِ، فَلَمْ آلُ فِيهَا عَنِ الخَيْرِ، وَلَمْ أَتْرُكْ أَمْرًا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُهُ فِيهَا إِلَّا صَنَعْتُهُ، فَقَالَ عَلِيٌّ لِأَبِي بَكْرٍ: مَوْعِدُكَ العَشِيَّةَ لِلْبَيْعَةِ، فَلَمَّا صَلَّى أَبُو بَكْرٍ الظُّهْرَ رَقِيَ عَلَى المِنْبَرِ، فَتَشَهَّدَ، وَذَكَرَ شَأْنَ عَلِيٍّ وَتَخَلُّفَهُ عَنِ البَيْعَةِ، وَعُذْرَهُ بِالَّذِي اعْتَذَرَ إِلَيْهِ، ثُمَّ اسْتَغْفَرَ وَتَشَهَّدَ عَلِيٌّ، فَعَظَّمَ حَقَّ أَبِي بَكْرٍ، وَحَدَّثَ: أَنَّهُ لَمْ يَحْمِلْهُ عَلَى الَّذِي صَنَعَ نَفَاسَةً عَلَى أَبِي بَكْرٍ، وَلاَ إِنْكَارًا لِلَّذِي فَضَّلَهُ اللَّهُ بِهِ، وَلَكِنَّا نَرَى لَنَا فِي هَذَا الأَمْرِ نَصِيبًا، فَاسْتَبَدَّ عَلَيْنَا، فَوَجَدْنَا فِي أَنْفُسِنَا، فَسُرَّ بِذَلِكَ المُسْلِمُونَ، وَقَالُوا: أَصَبْتَ، وَكَانَ المُسْلِمُونَ إِلَى عَلِيٍّ قَرِيبًا، حِينَ رَاجَعَ الأَمْرَ المَعْرُوفَ
4240: (Imam Bukhari berkata) kami diberi tahu oleh Yahya bin Bukair, kami diberitahu oleh al-Laits, dari Uqail, dari Ibn Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Fathimah alaihassalam binti Rasulillah -Shalallahu alaihi wa salam- mengirim utusan kepada Abu Bakar menanyakan tentang hak warisannya dari Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dari harta fa’i yang dianugerahkan oleh Allah kepada Beliau, tanah Fadak dan apa yang tersisa dari seperlima Khaibar . maka Abu Bakar berkata: “Sesungguhnya (Harta) Kami tidaklah diwaris ,dan Harta yang kami tinggalkan adalah sedekah . Sesungguhnya keluarga Muhammad -Shalallahu alaihi wa salam- hanya makan dalam harta ini. (maksudnya adalah harta Allah). Sesungguhnya aku ( Abu Bakar) tidak akan mengubah sesuatu dari sedekah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dari keadaannya yang dulu ada di masa Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-. Dan saya akan bertindak di dalamnya dengan tindakan yang dilakukan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- .
Maka Abu Bakar tidak mau menyerahkan sesuatu dari harta peninggalan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- itu kepada Fathimah, maka Fathimah kesal/marah kepada Abu Bakar dan mendiamkannya (tidak pernah bertemu lagi dengannya), dan dia hidup setelah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- selama 6 bulan. Ketika Fathimah wafat ia dimakamkan oleh suaminya “Ali” di malam hari, dan tidak diberitahukan kepada Abu bakar dan dia shalat atas jenazah Fathimah.
Ali -Radiallahuanhu- memiliki wajah dari manusia (memiliki udzur untuk tidak berbaiat karena sibuk mengurusi Fatimah putri Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dan untuk menjaga perasaannya) sepanjang hidup Fathimah, maka ketika fathimah sudah wafat, Ali merasa inkar terhadap wajah manusia (merasa ada perubahan pada wajah manusia seolah mereka mengingkarinya) maka dia berdamai dengan abu bakar dan membaiatnya, dan dia tidak berbaiat di bulan-bulan tersebut, maka dia mengirim utusan kepada Abu bakar: datanglah kepada kami dan tidak boleh mendatangi kami seorangpun bersama anda, karena dia tidak ingin kedatangan Umar. Maka Umar berkata: tidak demi Allah, jangan engkau menemui mereka sendirian. Maka abu bakar berkata: memang apa yang akan mereka lakukan terhadapku? Demi allah aku akan mendatangi mereka. Maka Abu Bakar menemui mereka. Lalu Ali bersyahadat kemudian berkata: kami telah mengetahui keutamaan Anda, dan apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada Anda, dan kami tidaklah menyaingi kebaikan yang Allah datangkan kepada Allah, akan tetapi engkau telah memaksakan perkara itu atas kami, sementara kami melihat kekerabatan kami dari Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- memiliki bagian, hingga kedua mata abu Bakar meneteskan airmata. Maka tatkala Abu Bakar berkata dia mengatakan: demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh kerabat Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- lebih aku suka untuk aku sambung daripada kerabatku. Dan adapun perselisihan yang terjadi antara aku dan kalian tentang harta ini, maka aku tidak teledor sama sekali dari kebaikan di dalamnya, dan aku tidak meninggalkan sesuatu yang Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- lakukan di dalam harta itu melainkan sudah aku lakukan.
Maka Ali berkata kepada Abu Bakar: waktu Anda sore nanti (setelah tergelincirnya matahari) untuk baiat. Maka ketika selesai shalat dhuhur Abu Bakar naik mimbar, lalu bersyahadat, dan menyebutkan perkara Ali dan terlambatnya berbaiat, serta alasannya yang disampaikan kepadanya. Kemudian beristighfar dan bersyahadat Ali , lalu mengagungkan hak Abu Bakar, dan dia berkata bahwa apa yang telah dia lakukan bukanlah untuk menyaingi Abu Bakar (karena hasad kepada Abu Bakar), tidak juga untuk mengingkari keutamaannya yang diberi oleh Allah, akan tetapi kami melihat dalam hal ini kami memiliki hak, lalu dia memaksakan atas kami (Menguasai semuanya, tidak memberikan kami sedikitpun dari khilafah dan wilayah, tidak meminta pendapat kami, sampai tidak memberi harta peninggalan Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- yang menurut anggapannya sebagai harta waris. Jadi rasa kesal ini wajar, manusia, oleh karena itu setelah mengetahui yang benar maka dia rujuk kepadanya.), maka kami merasa kesal (tidak enak) dalam jiwa kami. Maka umat islam sangat bergembira dengan itu. Lalu mereka berkata: engkau benar. Maka kaum muslimin sangat dekat kepada Ali ketika dia merujuk perkara itu kepada yang ma’ruf (kembali kepada kebenran dan kebaikan yang sesuai dengan syariat Allah dan setuju dengan para sahabat semua yang telah berbaiat dengan khilafah).(HR Bukhari dan Muslim (1759), lafazh milik bukhari)
3. Ali yang membuat marah Fatimah 3 kali
Pada saat mau memadu Fathimah al-Zahra` dengan putri abu jahal
Pada saat Fathimah al-Zahra` melihat Ali meletakkan kepalanya di pangkuan jariyah yang dihadiahkan oleh saudaranya “Ja’far” saat berada di rumah Fathimah
Saat meminta tanah fadak dari Abu Bakar ternyata saat pulang Ali tidak membelanya maka Fatimah berkata:
: يا ابن أبي طالب !! اشتملت مشيمة الجنين وقعدت حجرة الظنين بعد ما أهلكت شجعان الدهر وقاتلتهم ØŒ والآن غلبت من هؤلاء المخنثين ØŒ فهذا هو ابن أبي قحافة يأخذ مني فدك التي وهبها لي أبي جبراً وظلماً ويخاصمني ويحاججني ØŒ ولا ينصرني أحد فليس لي ناصر ولا معين وليس لي شافع ولا وكيل ØŒ فذهبت غاضبة ورجعت حزينة أذللت نفسي تأتي الذئاب وتذهب ولا تتحرك ØŒ يا ليتني متّ قبل هذا وكنت نسياً منسياً إنما أشكو إلى أبي وأختصم إلى ربي )
Lihat kitab Haqqul yaqin milik al-Majlisi pembahasan Fadak halaman 203, 204; juga kitab al-aamaali milik al-Thusi halaman 295.
Padahal Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- telah bersabda:
فاطمة بضعة مني وأنا منها فمن آذاها فقد آذاني
4. Fathimah akhirnya ridha pada Abu Bakar (lihat http://www.alserdaab.org/articles.aspx?article_no=902)
وثبت عن فاطمة -رضي الله عنها- أنها رضيت عن أبي بكر بعد ذلك، وماتت وهي راضية عنه، على ماروى البيهقي بسنده عن الشعبي أنه قال: (لما مرضت فاطمة أتاها أبو بكر الصديق فاستأذن عليها، فقال علي: يافاطمة هذا أبو بكر يستأذن عليك؟ فقالت: أتحب أن آذن له؟ قال: نعم، فأذنت له فدخل عليها يترضاها، فقال: والله ما تركت الدار والمال، والأهل والعشيرة، إلا إبتغاء مرضاة الله، ومرضاة رسوله، ومرضاتكم أهل البيت، ثم ترضاها حتى رضيت)- السنن الكبرى للبيهقي 6/301-
قال ابن كثير: «وهذا إسناد جيد قوي والظاهر أن عامر الشعبي سمعه من علي أو ممن سمعه من علي»- البداية والنهاية 5/253-
وقال ابن حجر: «وهو وإن كان مرسلاً فاسناده إلى الشعبي صحيح، وبه يزول الإشكال في جواز تمادي فاطمة عليها السلام على هجر أبي بكر»- فتح الباري 6/202-
وقال أيضاً: «فإن ثبت حديث الشعبي أزال الإشكال وأخلق بالأمر أن يكون كذلك، لما علم من وفور عقلها ودينها، عليها الســــلام»- فتح الباري 6/202-
5. Fathimah tidak sengaja meng-hajr (meninggalkan/mendiamkan) abu bakar
على أن الذي ذكره العلماء أن فاطمة -رضي الله عنها- لم تتعمد هجر أبي بكر  أصلاً، ومثلها ينزه عن ذلك لنهي النبي عن الهجر فوق ثلاث، وإنما لم تكلمه لعدم الحاجة لذلك.
قال القرطبي في سياق شرحه لحديث عائشة المتقدم: «ثم إنها (أي فاطمة) لم تلتق بأبي بكر لشغلها بمصيبتها برسول الله، ولملازمتها بيتها فعبر الراوي عن ذلك بالهجران، وإلا فقد قال رسول الله : ( لايحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث)- وهي أعلم الناس بما يحل من ذلك ويحرم، وأبعد الناس عن مخالفة رسول الله ) – أخرجه البخاري من حديث أبي أيوب الأنصاري -t- في: (كتاب الأدب، باب الهجرة) فتح الباري 10/492ØŒ Ø­ØŒ ومسلم: (كتاب البر والصلة، باب تحريم الهجر فوق ثلاث بلا عذر شرعي) 4/1984-
كيف لا يكون كذلك وهي بضعة من رسول الله صلى الله عليه وسلم وسيدة نساء أهل الجنة»
وقال النووي: «وأما ما ذكر من هجران فاطمة أبا بكر فمعناه انقباضها عن لقائه، وليس هذا من الهجران المحرم، الذي هو ترك السلام والإعراض عند اللقاء، وقوله في هذا الحديث (فلم تكلمه) يعني في هذا الأمر، أو لانقباضها لم تطلب منه حاجة ولا اضطرت إلى لقائه فتكلمه، ولم ينقل قط أنهما التقيا فلم تسلم عليه ولا كلمتـــه»- شرح صحيح مسلم 12/73-

6. Istri Abu Bakar -Radiallahuanhu- yang memandikan fathimah
وبهذا يظهر الحق في هذه المسألة، وتبطل دعوى الرافضي وتندحض شبهته بما تم تقريره من خلال النصوص والأخبار الصحيحة الدالة على براءة الصديق من مطاعن الرافضي، وأن ما جرى الصديق وفاطمة لايعدو أن يكون اختلافاً في مسألة فقهية .

7. Bahkan Abu Bakar  menshalati jenazahnya
http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=136422
8. Fathimah “membaiat” abu bakar, mengakui abu bakar sebagai khalifah yang sah
Faitimah Memanggil abu bakar dengan “ya khalifata rasulillah -shalallahu alaihi wa salam-”:
تاريخ المدينة لابن شبة (1 / 198):
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ جُمَيْعٍ، عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ قَالَ: أَرْسَلَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَتْ: يَا خَلِيفَةَ رَسُولِ اللَّهِ، أَنْتَ وَرِثْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْ أَهْلُهُ؟ قَالَ: لَا، بَلْ أَهْلُهُ، قَالَتْ: فَمَا بَالُ سَهْمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَطْعَمَ نَبِيًّا طُعْمَةً ثُمَّ قَبَضَهُ جَعَلَهُ لِلَّذِي يَقُومُ مِنْ بَعْدِهِ» ØŒ فَرَأَيْتُ أَنَا بَعْدُ أَنْ أَرُدَّهُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ قَالَتْ: أَنْتَ وَمَا سَمِعْتَ مِنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْلَمُ “
مسند البزار = البحر الزخار (1 / 124):
مسند أبي يعلى الموصلي (1 / 40):
37 – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ جُمَيْعٍ، عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، قَالَ: أَرْسَلَتْ فَاطِمَةُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَتْ: مَا Ù„ÙŽÙƒÙŽ يَا خَلِيفَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ أَنْتَ وَرِثْتَ رَسُولَ اللَّهِ، أَمْ أَهْلُهُ؟ قَالَ: لَا بَلْ أَهْلُهُ. قَالَتْ: فَمَا بَالُ سَهْمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ: «إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَطْعَمَ نَبِيًّا طُعْمَةً، ثُمَّ قَبَضَهُ إِلَيْهِ جَعَلَهُ لِلَّذِي يَقُومُ بَعْدُ» فَرَأَيْتُ، أَنَا بَعْدَهُ، أَنْ أَرُدَّهُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ. قَالَتْ: أَنْتَ وَمَا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
[حكم حسين سليم أسد] : رجاله رجال الصحيح

Syaikh Husain Salim Asad dalam tahqiq Musnad abu Ya’la mengatakan: para perawinya perawi hadits shahih)
9. Justru dalam madzhab syiah, Wanita tdk mewarisi “Al-`Aqar” (tanah dan rumah)
ووجدت نصين مهمين ان النساء في مذهب الرافضة لا يرثن العقار …
1- قال : محمد بن الحسين عن جعفر بن بشير عن الحسين عن ابي مخلد عن عبد الملك قال : دعا ابو جعفر ع بكتاب علي فجاء به جعفر مثل فخذ الرجل مطوى فإذا فيه ان النساء ليس لهن من عقار الرجل إذا هو توفي عنها شيء فقال ابو جعفر ع : هذا والل خط يده وإملاء رسو ل الله .
– انظر لهذه الرواية :
بحار الأنوار للمجلسي ( ج 26 ص 514 رواية 101باب 1 )
و ( ج 104 ص 352 رواية 9 باب 7 )
2- علي عن ابيه عن جميل عن زراره ومحمد بن مسلم عن ابي جعفر ع قال : لا ترث النساء من عقار الأرض شيئاً .
– انظر لهذه الرواية :
الكافي للكليني ( ج 7 ص 128 رواية 4 )

10. Silakan lihat makalah kami yang lama http://old.gensyiah.com/kasus-tanah-fadak.html
semoga puas, dan jika anda benar-benar pencari kebenaran maka anda seharusnya mendapatkannya dari jawaban kami ini. Semoga kita semua dijauhkan dari hawa nafsu. Aamiin
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: